Minggu, 17 April 2016

Musa Hafidz Indonesia Harumkan Nama Indonesia pada MHQ Internasional Sharm El-Sheikh




Dalam rangka memenuhi undangan Kementerian Wakaf Mesir, Pemerintah RI melalui Kemenag mengutus Musa La Ode Abu Hanafi (7 tahun 10 bulan) didampingi oleh orang tuanya, La Ode Abu Hanafi untuk mengikuti Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016. Jumlah peserta MHQ Internasional Sharm El-Sheikh untuk semua cabang mencapai 80 orang yang terdiri dari 60 negara antara lain Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia serta negara-negara lainnya. Dalam hal ini, Musa merupakan utusan Indonesia satu-satunya yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut.

Musa mengikuti lomba cabang Hifz al-Quran 30 juz untuk golongan anak-anak, dan merupakan peserta paling kecil di antara seluruh peserta lomba, karena peserta lainnya berusia di atas sepuluh tahun. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Indonesia yang mendorong jurnalis Kantor Berita MENA mewawancarai Musa dan orang tuanya pada hari pertama kedatangan mereka, sebelum bertanding. Pada keesokan harinya hasil wawancara tersebut sudah dimuat di sejumlah media Mesir dengan judul: Indonesia Berpartisipasi pada MTQ Internasional Sharm El-Sheikh dengan Peserta Paling Kecil.

Seperti peserta lomba cabang Hifzil Quran golongan anak-anak lainnya, Musa diminta untuk menuntaskan 6 soal, yang berhasil dilalui Musa dengan tenang, tanpa ada salah maupun lupa. Hal itu berbeda dengan para peserta lomba lainnya yang rata-rata mengalami lupa, bahkan diingatkan dan dibetulkan oleh dewan juri. Lancarnya bacaan dan ketenangan Musa dalam membawakan ayat-ayat Al-Quran yang ditanyakan membuat Ketua Dewan Juri Sheikh Helmy Gamal, Wakil Ketua Persatuan Quraa Mesir dan sejumlah hadirin meneteskan air mata.

Decak kagum terhadap penampilan Hafiz Cilik Indonesia tidak hanya ditunjukkan oleh dewan juri dan para hadirin. Para peserta yang menjadi saingan Musa pun menunjukkan decak kagum kepada utusan Indonesia tersebut. Setelah tampil, Musa langsung diserbu oleh oleh para hadirin untuk berfoto dan mencium kepalanya sebagai bentuk takzim sesuai budaya masyarakat Arab. Tak mau ketinggalan, Dewan Juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir ikut pula meminta Musa untuk berfoto dengan mereka. Hal itu tidak mereka lakukan terhadap peserta MTQ lainnya. Meskipun karena usianya yang masih kecil dan lidahnya yang masih cadel dan belum bisa mengucapkan hurup "R" Musa dinilai telah menjadi juara di hati dewan juri dan para hadirin, meskipun secara tertulis dia hanya memperoleh juara tiga. Hal itu karena menurut Syeikh Helmy Gamal bacaan Al-Quran diatur dengan kaedah dan hukum yang jelas dan tidak bisa dikesampingkan antara lain terkait makharijul huruf.
Pada acara penutupan, Menteri Wakaf Mesir Prof. Dr. Mohamed Mochtar Gomaa memanggil Musa dan Abu Hanafi secara khusus. Pada kesempatan tersebut Menteri Gomaa atas nama Pemerintah Mesir mengundang Musa dan Hanafi pada peringatan Malam Lailatul Qadar yang diadakan pada Ramadan mendatang. Disebutkan bahwa Presiden Mesir akan memberikan penghargaan secara langsung kepada Musa. Pemerintah Mesir akan menanggung biaya tiket dan akomodasi selama mereka berada di Mesir. Menteri Gomaa menyampaikan takjubnya kepada Musa yang berusia paling kecil dan tidak bisa berbahasa Arab, tapi menghapal Al-Quran dengan sempurna.

Lauti Nia Sutedja, Kordinator Fungsi Pensosbud KBRI Cairo menuturkan, "Delegasi cilik Indonesia, Musa, telah berhasil meningkatkan kecintaan bangsa lain terhadap Indonesia. Banyak peserta yang menyebutnya sebagai mukjizat. Alhamdulillah, staf kami telah berhasil merekam penampilan Musa secara utuh. Dalam waktu dekat akan kita turunkan pada laman resmi KBRI di situs jejaring Facebook dan Youtube agar dapat disaksikan oleh masyarakat di tanah air."

Sementara Meri Binsar Simorangkir, KUAI KBRI Cairo menyatakan bangga bahwa Musa yang masih kecil telah berhasil mengharumkan nama Indonesia melalui Al-Quran. Menurutnya, KBRI Cairo dalam hal ini sangat mendukung upaya Musa dalam meraih prestasinya, karena ia membawa nama Indonesia.​

Sumber: KBRI Cairo Mesir

Related Posts:

  • Mengalikan Vektor (2 elemen) dengan Matriks berukuran 2x3 dan vektor (3 elemen) melalui 6 tahap Pengembangan Program1. Identifikasi Masalah Mengalikan vektor 2 elemen matrix 2x3 dan vektor 3 elemen. 2. Menentukan Input dan Output Input  matrix [2][3]={4,6,1,3,5,2}  vektor [3]={5,3,4}  vek[2]={6,7} Output  matrix 2x3 … Read More
  • Refleksi Minggu ke-9Assalamu'alaikum..In this section i will be posting about Array 1 dimensi..Pada kuliah tersebut saya, alhamdulillah paham... InsyaaAllah..… Read More
  • Kembali UPDATEAssalamu'alaikum warohmatulloh wabarokatuhAlhamdulillah... wassholatu wassalamu'ala rosulillah...amma ba'duSegala Puji hanya milik Allah.... pada kesempatan kali ini saya dapat kembali update di blog ini setelah sekian lama t… Read More
  • WEB BARU KARUNIA ARDHI MAHENDRAAssalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.. Alhamdulillah wassholatu wassalamu 'ala rosulillahi wa 'ala aliihi wa shohbihi wa sallam.... Pada kesempatan ini saya akan memplubikasikan website baru saya yaituwww.ardhimh.pe.h… Read More
  • Refleksi Minggu ke-10Assalamu'alaikum..Bismillah.. Alhamdulillah.. Segala Puji hanya milik Allah...Pada pertemuan ke 10 lalu, di kelas dosen membahas tentang sorting yaitu mengurutkan elemen pada array dengan urutan naik ataupun turun.Pada materi… Read More

2 komentar:

  1. subhanallah, luar biasa sekali ini bocah

    BalasHapus
    Balasan
    1. MaasyaaAllah.. semoga kita juga dimudahkan Allah dalam menghafal kitab-Nya.. Barakallahu fiik

      Hapus